Saya bisa dibilang seorang expert dalam hal tidur di bandara karena sudah banyak bandara yang saya tiduri. Tidur dalam artian bukan cuma ketiduran sejam dua jam, tapi bermalam dari larut malam sampai pagi. Alasan utamanya biasanya supaya bisa hemat gak perlu keluar biaya ekstra untuk akomodasi, maklum kismin. Alasan lainnya untuk ngejar flight terlalu pagi atau ketika sampe di flight larut malam dan udah gak ada transport massal umum (saya pantang naik taksi di luar negeri kecuali kalo dibayarin kantor)
Bandara-bandara yang sudah pernah saya tiduri (sesuai kronologis):
1. Bandara Changi, Singapura
Ini waktu tahun 2012, traveling sama ibu saya ke KL dan Singapura. Tadinya ke KL niat naik kereta malam ke Singapura namun kehabisan tiket jadi terpaxa naik pesawat AirAsia. Penerbangannyapun bentar karena deket dan nyampe Singapura lewat tengah malam MRT udah gak ada. Jadi tidur di badnara dan sempat dibangunin petugas keamanan, yg penting nunjukkin tiket/boarding pass dna paspor kita aman kok bisa tidur lagi dengan nyenyak
Ini waktu tahun 2016, lagi-lagi traveling sama ibu saya terbang dari Istanbul ke Tbilisi dan jam nya super gaenak. Take off larut malam dan nyampe jam 1-an jadi tidur di bandara. Kami tidur di rumput buatan di bawah eskalator dan ternyata buaaanyak yg juga tidur disana hehehe tapi kereta ke pusat kota baru ada jam 8 kurang & udah bosan nunggu jadi terpaksa naik taksi sekitar jam 6an paling nggak sudah tidak gelap
3. Bandara Zaventem, Brussels, Belgia
Ini waktu saya masih mahasiswa di Belgia, traveling ke Milan naik ryanair bareng teman saya orang Filipin. Flight baliknya nyampe larut malam dan sudah tidak ada kereta ke kota tempat tinggal saya jadi terpaksa tidur di bandara sampai pagi. Kebetulan ada sofa-sofa di area kedatangan dan banyak juga yang tidur di situ
4. Bandara Fiumicino, Roma, Italia
Ini waktu kuliah di Belgia juga, jalan-jalan weekend ke Roma dan flight balik ke Belgia pagi-pagi banget jadi paginya nginap di bandara
5. Bandara El Prat, Barcelona, Spanyol
Sama seperti di kejadian diatas, untuk ngejar flight pagi. disini saya mau apresiasi kursi di ruang tunggu terminal 2 yang gak ada armrestnya jadi sangat nyaman buat dipake tidur
6. Bandara Costa del Sol, Malaga, Spanyol
Ini waktu terbang dari Malaga ke Praha bulan Januari 2018. Sebenarnaya tujuan akhirnya Jerman, waktu itu untuk winter business school dan saya baru selesai liburan di Andalusia (Spanyol Selatan). Flight ke Praha jam 7 pagi jadi mendingan nginap di bandara
7. Bandara Tegel, Berlin, Jerman
Nah ini yang waktu itu lumayan bikin nyesek. Jadi harusnya saya terbang dari Bandara Berlin Schoenefeld ke London pada suatu siang di bulan Januari 2018, tapi saya ditolak boarding sodara-sodara, alasannya saya tidak punya visa Inggris (padahal saya tidak perlu waktu itu). Tiket sayapun hangus dan saya nekat beli tiket baru dari bandara lain di Berlin (Bandara Tegel) dan dari maskapai lain. Tapi tiketnya berangkat keesokan harinya pagi-pagi jam 7. Sehari sebelum keberangkatan (hari saya ditolak boarding) saya cuma muter-muter Berlin sendirian gak jelas, ogah ngeluarin duit buat nginep dan malemnya ke bandara untuk bermalam karena flightnya juga jam 7 pagi, kalo nginep di tempat lain takutnya ketinggalan. Akhirnya happy ending kok, saya bisa terbang ke London tanpa visa
8. Bandara Benito Juarez, Mexico City
Jadi ini sebenarnya saya terbang dari Merida ke Tijuana, di Mexico City transit doang. Tapi berhubung saya pengen sekalian eksplor Mexico City, saya pilih yang waktu transitnya lama. Dari Merida ke Mexico City pagi buta, terbang lanjutan ke Tijuana nya besok paginya, jadi malam diantaranya saya tidur di bandara Mexico city. Diantara bandara-bandara yang saya ceritakan ini, ini badnara yang paling gaenak untuk tidur. Gak ad akursinya sebelum check-in, jadi saya tidur di lantai sembari jagain hp yang di charge. Pegal-pegal nan tidak nyenyak tidurnya. Untung abis itu flight lumayan lama (4 jam) jadi sepanjang penerbangan tidur doang
No hay comentarios.:
Publicar un comentario